-->
aOGEZI57OQn5yP1hBMFB2o83mW9XQR0xpYfzSrtQ

Natal Akan Segera Tiba. Pulanglah Sebentar Anakku, Ibu Merindukanmu

Halo anakku sayang, maafkanlah ibu bila goresan kata ini mengusik rutinitasmu. Ibu harap kamu punya sedikit waktu untuk membacanya sebelum atasanmu melirik ke meja kerjamu. 

Kerlap kerlip lampu natal dari tetangga, dan tembang-tembang natal yang diputar di setiap pagi dan sore mulai mengajak orang desa masuk dalam suasana natal. Setiap malam terdengar latihan koor di gereja untuk persiapan misa. Hal ini semakin jelas memberi isyarat, natal sebentar lagi akan tiba. 
Kandang Natal Katolik
Photo by Unplash
Sahut letupan kembang api dan bunyi meriam kaleng anak-anak desa di setiap siang sampai sore ikut meramaikan suasananya.

Kadang bunyi itu sangat dekat dengan rumah. Ibu tak sanggup melarang mereka. Ibu mau kamu berada disini untuk menegur mereka. Ibu tak bisa membayangkan, bila malam natal nanti puluhan petasan membahana di langit desa ini, sementara ibu tak kuat dengan bunyi yang mengagetkan itu. 

Kamu bilang, kalau kamu sudah punya pacar. bolehkah ibu melihatmu duduk bersamanya di malam natal nanti? Duduk di kapela kampung ini , kapela tempat ibu mengantarkanmu untuk dibaptis. Oh ya, orang-orang desa sering menanyakan, kapan dia dengan pacarnya datang ? Ibu meladeni dengan melempar senyum dan canda saja. 

Ibu sering menerima oleh-oleh darimu. Ibu dan ayah serta adikmu senang dengan semua itu. Tapi ketahuilah anakku, di minggu terakhir adven ini, mengapa keputusanmu untuk pulang libur tak segera kau pastikan. Kamu masih sangat sibuk? 

Pulanglah sebentar Nak, ibu sudah menyiapkan beberapa ekor ayam kampung yang akan kita makan di hari-hari liburanmu. Ibu ingin memasak buatmu lagi setelah sekian lama tak menghidangkanmu makan. Kamu tidak kangen sama masakan ibu? 

Kamu suka ke pantai. Bukan hanya untuk jalan-jalan santai tapi kamu sering membawa pulang aneka siput dan kerang untuk kita santap saat makan malam tiba. Kamu masih ingat siput kesukaan Ibu?. Sejak kepergianmu, ibu jarang sekali makan siput itu. Anakku.. ibu ingin sekali kamu mengambilnya untuk kita. 

Pulanglah dulu Nak... Ibu baru saja menyelesaikan selembar kain tenun untukmu. Ibu tak bisa mengirimnya, karena ibu ingin kamu memakainya disini. 

Bila kamu tak punya banyak waktu berlibur, Ibu harap kamu baik-baik saja disitu. Jangan lupa ke gereja di hari natal ya. 

Ibu tak bosan memelukmu dalam doa. Semoga Tuhan menambah rezeki dan menghadirkan bagimu waktu yang baik untuk bisa pulang di natal tahun depan. Ets..tapi kalau pulang harus dengan calon anak mantu loh ya, heheheheh.

Ibu harus mengakhiri goresan ini walau masih banyak yang mau ditulis. Karena Ibu tak mau kamu terlalu lama membaca luapan perasaan ini, sementara kerjaanmu menumpuk. Sekali lagi maafkan ibu apabila goresan kata ini menyeretmu kepada pikiran dan perasaan yang kacau. Semangat bekerja sayang, jangan lupa nanti malam telpon ibu ya.

Dahhhhhh.....
Related Posts
Wandy Punang
Senang Belajar Otodidak

Related Posts

Posting Komentar