Kami sering ke kebun sama-sama. Kadang pagi kadang sore. Tapi sore ini berbeda. Saya, istri, dan anak perempuan kami, Glory, merayakan empat tahun pernikahan di kebun yang tidak jauh dari rumah.
Nanas madu yang saya coba tanam disini Kurleb (kurang lebih) dua tahun lalu, di lahan yang kritis ini akhirnya ada yg berbuah.
Satu buah akhirnya matang sempurna hari ini, dan lebih istimewa lagi, sore ini adalah panen perdana dari kebun kecil kami.
Seakan tahu hari ini istimewa, nanas itu siap dipanen tepat di hari ulang tahun pernikahan kami. Rasanya seperti alam ikut merayakan bersama, menghadiahkan buah pertama di momen yang penuh makna ini.
Saya dengan glory, menancapkan empat lilin kecil di bekas potongan mahkota nanas itu. Glory, dengan tangan kecilnya yang penuh semangat, membantu merias nanas anniversary sederhana ini, walaupun ada terselip pertanyaan "kenapa tida pake kue, Bapa?'. Soalnya dia suka skali makan krim dari cake yang mamanya biasa buat. 😂
Angin sore sempat hampir memadamkan nyala lilin, tapi tangan mama Glory sigap menutupinya dengan telapak tangan.
Tidak ada musik, tidak ada dekorasi, hanya tawa kecil, cahaya lilin, dan rasa manis nanas hasil kerja dan kesabaran kami sendiri. Tapi di sanalah kami belajar satu hal, kebahagiaan tidak selalu datang dari hal besar, tapi dari hal kecil yang tumbuh dengan cinta dan ketulusan.
Menanam nanas itu butuh waktu lama, apalagi di lahan kritis. Dua tahun menunggu sampai berbuah bukan perkara mudah bagi petani amatiran ini . 😂
Begitu juga pernikahan. Tidak selalu mudah, kadang ada duri, kadang harus sabar menunggu hasilnya. Tapi kalau dirawat dengan cinta, disiram dengan doa, dan dijaga dengan kesetiaan, pada waktunya ia akan berbuah manis juga.
Empat lilin sore ini bukan sekadar angka tahun, tapi simbol dari empat perkara rumah tangga yang sudah dilewati bersama. Ada suka, duka, tawa, dan harapan. Dan kami percaya, lilin-lilin kecil itu akan terus menyala di tahun-tahun berikutnya, menerangi perjalanan keluarga kecil ini.
Panen perdana ini jadi pengingat untuk kami, dan mungkin juga untuk kawan², bahwa setiap hal besar selalu dimulai dari sesuatu yang kecil. Dari satu anakan mahkota nanas, atau tunas, yg ditanam dengan harapan, hingga akhirnya tumbuh dan berbuah manis di waktu yang tepat. Begitu juga cinta, jika dijaga dengan kesetiaan, ia akan selalu memberi rasa manis di setiap musim kehidupan.
Kadang, kebahagiaan yang sejati tidak perlu dicari jauh-jauh. Cukup di kebun,di bawah pohon gamal, dan di antara nanas madu, dan di hati yang penuh rasa syukur.
Bagaimana cerita Wedding Anniversary-nya teman²...? Bagikan di komentar yah..
Terbaru
Lebih lama
