-->
aOGEZI57OQn5yP1hBMFB2o83mW9XQR0xpYfzSrtQ

Perseteruan Antara Tradisi & Modernisasi Dalam Tarian Dolo-dolo Zaman Ini

WandyPunang info – Kata dolo-dolo yang kita kenal selama ini, bermula dari kata dola, yakni paduan nada do dan nada la dalam sistem solmisasi sebagai standar bunyi atau nada awal untuk menyampaikan syair atau pantun. Dolo termasuk salah satu tarian yang populer bagi masyarakat Flores Timur, Lembata, Adonara, Solor dan Alor.Dolo dikategorikan sebagai tarian massal yang dapat diikuti oleh massa rakyat dari semua kalangan. Tarian dolo-dolo berkembang dari tarian yang lebih tua, yang disebut Banama, (weeklyline.net).

Tarian Dolo-Dolo Pada Zaman Dulu
Tarian dolo-dolo biasanya dibawakan dengan nyanyian dolo . Tarian ini , pada zaman dulu biasanya dipentaskan pada puncak tertinggi dari ritual adat yakni perayaan bersama, doa bersama, yang hampir selalu diwujudkan dalam bentuk tandak atau tarian dolo-dolo. Tarian ini melambangkan nilai-nilai persahabatan dan seringkali dimanfaatkan oleh kaum muda untuk mencari pasangan (jodoh). Tarian ini biasanya dimainkan oleh para generasi muda pada malam bulan purnama. Dalam tarian ini (siapa saja boleh ikut serta) akan saling mentautkan jari kelingking dan membentuk lingkaran.
Pada zaman sekarang tarian dolo-dolo sering kita jumpai pada perayaan syukur perkawinan, syukuran pesta emas ulang tahun dan lain sebagainya. Berbeda dengan pada zaman dulu dimana tarian dolo-dolo diiringi dengan gendang atau gong dan pantun yang dinyanyikan bergantian oleh pesertanya. namun zaman sekarang dengan mudah kita hanya menyetel music mp3 yang berirama dolo pada perangkat audio dan langsung melakukan tarian dolo-dolo.
Seiring berkembangnya zaman, tarian dan musik dolo-dolo pada hajatan dan syukuran , semakin terhimpit oleh membanjirnya music ala barat yang biasa dipakai pada upacara pesta di tempat hiburan malam. Lagu dan tarian dolo pada sebuah acara pesta syukuran tidak diberi kesempatan lebih. Lagu DJ malah terdengar lebih mendominasi dan ironisnya banyak kalangan muda-mudi yang menganggap music dolo-dolo adalah music orang tua. Pada acara syukuran sangat ironis dilihat bahwa pada saat music dolo diputar melaui perangkat audio, lebih banyak kaum muda yang duduk terdiam di kursi dan malah menunggu giliran untuk diputarkan music DJ, Reggae, dan lain-lain. Anehnya lagi, kaum muda malah berteriak dari balik tempat acara minta untuk diputarkan music DJ , reggae atau music genre lain selain dolo , saat music dolo diputar dan tarian dolo-dolo sedang ditarikan.
Tarian Dolo-Dolo Pada Zaman Sekarang
Miris memang..Zaman telah membuat anak tanah ini mulai membelakangi warisan leluhur. Sebuah kekayaan music Lembata dan Flores timur yang pastinya tidak dimiliki oleh daerah lain. Kita adalah suku lamaholot yang punya tarian dan music dolo yang indah. Tidak inginkah kita membantu memperkenalkan music asli daerah kita sehingga terkenal seperti music portu yang terkenal dengan dansanya..? , atau seperti music india yang terkenal dengan tari-tarian yang mempesona, atau seperti music keroncong yang sudah terkenal sampai ke mancanegara…? .
Hay Kaum Muda Lembata dan Flores timur, warisan music leluhur apa yang akan kau wariskan kepada anak cucumu nanti bila engkau tak mampu menghormati & mempertahankan warisan leluhurmu yang satu ini…?
Related Posts
Wandy Punang
Senang Belajar Otodidak

Related Posts

Posting Komentar