-->
aOGEZI57OQn5yP1hBMFB2o83mW9XQR0xpYfzSrtQ

Catatan Seorang Petugas KPPS

Halo Sobat, selamat bertemu kembali dalam tulisan Saya kali ini. Saya baru mulai menulis kembali karena beberapa hari Saya disibukan dengan tugas pengabdian kepada negara yakni bergabung dalam Kelompok Panitia Pemugutan Suara (KPPS). 
Sehari sebelum Hari H , Saya merasa bahwa Saya sepertinya tidak siap dalam maslah kesehatan. Stamina yang down dan flu yang melanda membuat Saya tidak bekerja maksimal dalam persiapan Tempat Pemungutan Suara (TPS). Ketua serta teman-teman angota KPPS mengijinkan Saya pulang duluan untuk beristiahat.Beristirahat secara maksimal ditambah dengan mengkosumsi daun kelor. Akhirnya pada hari H pemilu, Saya siap menjalankan tugas, sehingga catatan ini dapat Saya muat dalam blog sederhana ini. 
source : www.unplash.com

Pemilu 2019 adalah pemilu yang mengesankan bagi saya. karena  pemilu tahun ini, menjadi kali pertama keterlibatan saya sebagai petugas KPPS. 
Kami semua bersepakat untuk menulis Surat Pemberitahuan Pemungutan Suara kepada segenap warga pemilih di TPS tempat Saya bertugas. Pada sore harinya langsung kami distribusikan kepada pemilih. Ada beberapa pemilih yang berada di luar desa,yah, terpaksa Saya hantar, untungnya hanya sejauh 1 km. hehehhe

Semua persiapan dilakukan dengan cepat, mengingat pukul 07.00 pagi sudah ada warga yang datang untuk memberikan hak suara. Maka kami melakukan sumpah sebagai Petugas KPPS, dihadapan saksi partai, petugas Bawaslu dan warga yang sudah hadir. Sebelum pencoblosan, Kami melakukan pembukaan dan pemeriksaan logistic di setiap kotak pemilu yang dikirim dari kecamatan. Semua masigh dalam keadaan tersegel. 

Pukul 08.00, Kami memulai pencoblosan. Saya diposisikan pada KPPS 3, dan bersama rekan KPPS 2 bertugas membantu ketua KPPS menulis nama propinsi , kabupaten, kecamatan serta nama ketua KPS pada surat suara yang akan ditandatangani oleh Ketua sebelum diberkan kepada setiap warga pemilih yang akan memberikan hak pilihnya pada saat itu. Kami dituntut untuk menulis dengan cepat karena TPS ditutup untk pemilh tepat jam 13.00 menurut peraturan KPU. 
Satu per satu warga pemilih yang datang memberikan hak suara, kami layani dengan santun, dan tertib dan tentunya sesuai dengan daftar pada presensi. Sampai pada pukul 12.00,semua warga pemilih yang datang di TPS kami layani semuanya. Karena ada warga pemilih yang tak bisa datang di TPS, maka KPPS berinisiatif untuk melakkan pelayanan di rumah bersama dengan para saksi dan juga petugas PAM TPS serta Pengawas Pemilu. 

Saya tidak ikut dalam pelayanan di rumah karena ditunjuk oleh ketua KPPS untuk bertahan di TPS, menunggu petugas dari kabupaten yang akan datang. Merka datang, berdialog sebentar bersama petugas KPPS dan PPS lalu lanjut ke TPS desa yang lainya. Sementara menunggu kedatangan teman-teman KPPS dalm pelayanan Pemilhan di rumah-rumah, Saya menyempatkan diri unutk makan siang.kami makan saling bergantian menurut arahan ketua Kami. 

Tepat jam 13.45 kami memulai perhitungan suara. Satu suara saja selisih, kami musti menghitung ulang dan mencocokan dengan jumlah percatatan pada format yang dipajang di depan. untungnya di TPS kami hanya satu dua kali saja terjadi dan segera diketahui letak kesalahan. Tepat pukul 20.00 perhitungan suara selesai. 
Setelah perhitungan suara, kami petugas KPPS harus pulang ke rumah untuk mandi. Karena semua surat Suara dan segala macam logistic di TPS masih dalam tanggung jawab KPPS maka Saya menawarakan diri untuk menjaganya dulu, sampai teman-teman PPS yang lain pulang dari rumah. Kami diarahkan ntuk bisa mandi dalam watu yang cepat karena harus mengisi pengisian formulir yang sangat banyak itu. 

Tepat pukul 21.00 kami memulai pengisian formulir. kami saling bahu membahu dalam bekerja, nyeletuk, dan bercanda sebagai cara mengalihkan penat dan kelelahan. Lembar-lembar berkas bertumpuk-tumpuk harus diisi ditandatangani, saya sudah tidak bisa menghitung berapa banyaknya. Setiap lembar berkas, musti ditandatangi semua petugas KPPS, lalu beberapa lembar ditandatangani bersama saksi partai. Benar-benar melelahkan Sobat.. 

Tanpa terasa, kami sampai pada pergantian hari, pengisian formulir laporan ke Bawaslu, benar-benar menyita konsentrasi. Sementara tenaga sudah tinggal yang tersisa, kami musti mencocokan jumlah suara sah, suara tidak sah dan kartu tidak terpakai atau sisa. Semua dikerjakan dengan konsentrasi super tinggi. Entah berpa lembar yang kami tanda tangani, Saya tak tahu persis. hingga pukul 12.30 tanggal 18 April, hati ini bersorak riang karena logistic dari TPS 01 Desa Lolong siap dihantar ke Kecamatan. 

Kepenatan yang saya dan petugas KPPS lalui adalah sedikit dari persembahan kami untuk Negara ini. Kejujuran dalam bertugas adalah hal yang utama, dan sebagai rakyat biasa saya bangga bisa berkontribusi meskipun hanya sedikit yang bisa dilakukan. Sekian
Related Posts
Wandy Punang
Senang Belajar Otodidak

Related Posts

Posting Komentar