-->
aOGEZI57OQn5yP1hBMFB2o83mW9XQR0xpYfzSrtQ

Racun Yang Mengintai Dibalik Sepotong Daging Penyu

Setelah beberapa bulan lalu Saya share info tentang tradisi penangkapan penyu di Desa Lolong, kali ini Saya akan berbagi info tentang bahaya yang akan terjadi bila seorang mengonsumsi daging penyu. 

Berdasarkan pengamatan Saya, perburuan penyu sudah tidak dilakukan lagi sejak ada sosialisasi dari pemerintah tentang larangan memburu hewan yang dilindungi ini. Tetapi karena masih terbentur pada tradisi masyarakat setempat, maka terkadang daging penyu masih Saya temui di Desa Saya ini dan juga di desa-desa tetangga.

Daging penyu memang punya rasa yang khas. tapi tahukah Sobat, bahwa mengonsumsi daging penyu ini ternyata sangat tidak dianjurkan menurut kacamata kesehatan , karena dapat membahayakan tubuh.

Lah kok bisa daging penyu itu berbahaya? ini penjelasannya. 

Siklus hidup penyu itu unik dan saling berkaitan serta sulit diprediksi. kehidupan penyu bertempat di pantai, laut dangkal, laut dalam, dan kembali lagi ke pantai. Beberapa jenis penyu berpindah-pindah dari pesisir pantai yang satu lalu berpindah ke pantai lainnya, namun ada pula yang sampai menjelajah luasnya samudera. 

Karena penyu hidup berpindah-pindah dan berumur panjang sampai ratusan tahun , maka penyu berpotensi masuk dalam perairan yang tercemar logam berat dan dalam jangka waktu yang sangat lama, sehingga makanan yang dikonsumsi penyu pun juga tercemar. 

Kandungan dichlorodiphenyl trichloroethane (DDT) dalam daging penyu merupakan zat yang sulit larut dalam air dan sulit diurai oleh mikroorganisme dan akibatnya zat tersebut tidak dapat dikeluarkan dari dalam tubuh melalui keringat dan kencing., Zat berbahaya ini malah mudah larut kedalam lemak sehinga tetap berada di dalam tubuh yang tertimbun didalam lapisan lemak. 

Dalam sebuah laporan ilmiah dari Universitas Papua dan Conservation International (CI) Indonesia mengungkap., bahwa apabila seseorang mengkonsumsi daging penyu, maka kandungan logam berat akan ikut masuk ke dalam tubuh manusia. 

Berbagai kandungan zat logam berat dalam daging penyu di antaranya adalah merkuri, kadmium, arsen, timah, seng, mangan, besi dan tembaga. 

Lalu bagaimana dampak logam berat yang telah masuk kedalam tubuh bersamaan dengan daging penyu? Dampaknya adalah menurunnya fungsi organ hati sebagai penyaring dan penangkal zat beracun. Dampak lain yang dapat timbul adalah akan terjadinya gangguan jaringan syaraf dengan gejala kejang, kelelahan hingga timbul kelumpuhan dan berpotensi menimbulkan kanker. 

Zat Logam berat dalam tubuh juga berpengaruh besar kepada perkembangan janin dan anak. Oleh karena itu Ibu hamil dan menyusui dilarang keras untuk mengkonsumsi daging penyu, bila tidak mau buah hati kesayangannya terkontaminasi dengan zat beracun. wooow..mengerikan. 

Tambah lagi kandungan kolesterol yang tinggi dalam daging penyu juga dapat menimbulkan penyakit jantung dan stroke serta dapat menyumbat pembuluh darah di sekitar alat vital pria, sehingga meningkatkan risiko impotensi. 
Related Posts
Wandy Punang
Senang Belajar Otodidak

Related Posts

Posting Komentar