-->
aOGEZI57OQn5yP1hBMFB2o83mW9XQR0xpYfzSrtQ

Sambut HUT RI, Panitia Desa Lolong Gelar Lomba Mancing di Tanjung Tobirudu

Semangat memeriahkan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, ditunjukan juga oleh Panitia HUT RI di Desa Lolong, Kecamatan Nagawutung, Kabupaten Lembata , Propinsi Nusa Tenggara Timur. 

Salah satu acara yang termasuk dalam rangkaian lomba adalah lomba mancing secara tradisonal. 

Kegiatan ini dilakukan selain untuk memeriahkan HUT RI yang ke 75, juga untuk mempertahankan kearifan lokal serta memperkenalkan potensi wisata bahari. 

Lomba mancing dilakukan di Tanjung Tobirudu. 

Nampak beberapa anak muda dan orang tua antusias untuk mengikuti lomba. Tahun ini, peserta yang mendaftar hanya laki-laki. 

Berdasarkan data yang diterima dari ketua seksi perlombaan, ada 8 orang peserta dari warga desa lolong yang dipastikan siap untuk ikut acara dimaksud. 

Peserta Lomba Mancing dengan Cara Tradisional
Peserta Lomba Mancing Cara Tradisional
Foto : Wandy Punang

Hari ini, tanggal 14 agustus 2020, Tepat pukul 06.00 semua peserta sudah siap di tempat perlombaan. Ada dua alat yang digunakan ntuk mancing dengan cara tradisional. Peserta bebas memilih dan menggunakan teknik mancing apa saja. 

Pertama, senar pancingan dililitkan pada potogan bambu. Ujung dari senar pancingan itu yang akan dipasang pemberat dan mata kail. Peralatan ini dalam bahasa setempat disebut Bresak. 

Alat berikutnya adalah sebuah buluh dengan panjang sekitar 3 meter yang dilubangi pada bagian ujung untuk memasukan senar pancingan. Senar pancingan ditarik dan dililitkan pada sabut kelapa yang diikat pada bagian tengah. Ujung dari senar itu akan dipasang umpan dan pemberat. Alat mancing ini dalam bahasa setempat disebut Mitu. 

Dua puluh menit pertama, belum ada tanda-tanda peserta mendapat ikan. Panitia dan peserta mulai gelisah. 

Beranjak menit ke 30, Ris Bean, mengakhiri strike dan berhasil mendapatkan ikan. Sambil tertawa Ris menodongkan pernyataan kepada panitia, “ ini kalo ada kriteria yang duluan dapat ikan, maka saya sudah dapat hadiah” 

Tak nenungggu lama, Pichan dan Acong yang tepat berada di samping tak mau kalah. Karapu hitam seukuran tiga jari tangan orang dewasa berhasil diangkat dan disandingkan di samping ikan hasil tangkapan Ris Bean. 

Persaingan mulai memanas, Algon Blolong yang berdiri dekat sekali dengan seruling samudra, mulai memberi isyarat, bahwa ada ikan yang berhasil ditangkap. 

Gelak tawa dan sorak sorai para pemancing tradisional ini mulai membahana menantang gemuruh ombak dan suara seruling samudra yang letaknya hanya beberapa meter dari tempat pemancingan. 

Pius Bala Sura, yang paling disegani oleh para pemancing lokal ini , mulai menunjukan kebolehannya. Dari tempat ia berdiri, tepat di atas dinding batu yang membentuk seruling samudra , dia mulai meggoda rekan-rekan memancing yang tak kunjung mendapat rezeki. 

Bagaimana tidak, Om Pius menaikan sebuah karapu merah seukuran lima jari orang dewasa. Pantas dan layak ia meledek dan membully rekan pemancingnya. hhehehe 

Kurang 15 menit sebelum perlombaaan berakhir, Algon Blolong sudah mengungguli dengan perolehan 3 ekor ikan. 

Namun sayang, persaingan tak habis disitu. Pius Bala Sura lagi-lagi menunjukan kebolehan. Satu lagi ikan putih berhasil dia naikan, dan merubah posisinya menjadi sama dengan Algon Blolong. Masing-masing mendapat 3 ekor. 

Selama dua jam berlomba, total ada 10 ekor ikan berhasil dikumpulkan oleh 5 orang pemancing. 

Yustinus Beda Blolong, ketua seksi perlombaan dalam sambutan di akhir kegiatan di tepi pantai itu mengatakan, bahwa lomba ini akan menjadi agenda tahunan di setiap kegiatan menyongsong  HUT RI.

Lebih lanjut ia mengucapkan terima kasih banyak kepada semua partisipan dan lebih jauh mengharapkan akan ada lebih banyak peserta yang turut serta dan kalau bisa juga ada yang dari desa tetanngga dan masyarakat umum. 

Panitia menilai perlombaan ini berdasarkan 6 kriteria. Yakni partisipasi, busana, keuletan, tangakapan tercepat, disiplin dan banyaknya ikan. Hadiah kepada pemenang, dan hadiah hiburan kepada semua peserta lomba akan diserahkan pada malam Tos Kenegaraan tanggal 17 agustus. 

Acara ditutup dengan foto bersama dan pembuatan video ucapan dirgahu RI yang ke-75. Salam Merdeka dari Tanjung Tobirudu Lembata! 


Related Posts
Wandy Punang
Senang Belajar Otodidak

Related Posts

Posting Komentar