-->
aOGEZI57OQn5yP1hBMFB2o83mW9XQR0xpYfzSrtQ

Ngeri !! Mancing Pakai Umpan Soft Lure, Dihajar Nyaris Line Out.

Selamat Datang Sobat...Salam sehat dengan Obat Mancing & Adventure.!! Kali ini salamnya berbeda Sob..Iya, itu adalah salam saya di dunia YouTube. Hehehehe

Jadi begini kawan, mulai sekarang saya akan berbagi pengalaman mancing saya di dua platform. Di Blog juga di YouTube.

Trip Mancing Bersama di Akhir Pekan

Channel YouTube saya ini awalnya bernama WP Mancing. Dalam perjalanan sekitar 10 bulan, saya mengganti namanya menjadi WP Mancing & Adventure. Mengikuti tema yang tersaji di dalamnya.

Channel ini sudah berumur setahun lebih dengan subscribers belum sampai 1K. Teman teman boleh dong bantu suport channel saya. Link-nya saya taruh di bagian akhir tulisan ini.

Tapi sabar dulu, jangan terburu buru kesana, simak dulu salah satu trip terbaru saya melalui tulisan ini, Pastinya disini saya uraikan lebih detil. Seperti moment apik yang belum terekam di YouTube, maka disini akan jadi media untuk mengisahkan segala yang terjadi. Ditambah juga informasi yang belum lengkap di youtube karena keterbatasan perangkat editing akan saya tambahkan disini.

Sobat pembacaku yang budiman, sudah menjadi kebiasaan saya lebih banyak mancing di hari Minggu dan hari libur. Perjalanan mancing kami kali ini di hari Minggu tanggal 13 Februari 2022. Perjalanan ini diinisiasi oleh Saya dan Bang Pio. Lalu sponsornya? Belum ada sponsor Gaess..hahaha

Turut juga, saudara saya Choster, yang kebetulan baru saja memiliki Joran atau alat mancing modern. Dia pengen sekali mancing setelah beberapa dekade tak pernah bertualang mancing. Bang Pichan akhirnya ikut bergabung setelah saya utarakan rencana kami sehari sebelum perjalanan.

Trip Mancing Bersama teman-teman sekampung, yang dalam video ini mereka saya sapa dengan Pa SekDes untuk adik saya Choster, Calon kepala Dusun untuk Om Pichan, juga kepada Bang Pio dengan panggilan Calon Komdan LINMAS dan Calon Ketua RT. Hehehehe

Spot mancing pertama di arah timur desa Tewaowutung, beberapa meter dari pekuburan umum Desa, sebelum kampung Tadalakar.

Di spot pertama saya mendapatkan satu sambaran menggunakan umpan soft lure bentuk ulat/belatung berekor warna hijau. Saya pasangkan dengan Jig Head berat 7 gram. 

Sambaran ini asli bikin saya panik, Karena benang PE nyaris habis ditarik ikan yang tidak beri saya waktu menggulung benang. Drag reel saya kencangkan dan mungkin saja benang bergesekan dengan karang.

Putusss....!! Kecewa memang, tapi tak mengurungkan semangat untuk tetap santai menikmati perjalanan mancing akhir pekan itu.

Benar-benar tarikan ikan saat itu bikin saya penasaran untuk segera memiliki umpan soft lure lebih banyak lagi. Sudah disetujui istri, tapi sekarang saya masih nabung nih Sob..hahaha

Di spot ini, Om Pichan dan Bang Pio sudah dapat masing-masing satu, dengan ukuran 3 jari. Saya dan Choster masih belum mendapatkan rezeki.

Dari spot pertama jarang ada sambaran, maka kami berpindah ke spot di Tanjung Konga. Saya, Om Pichan, juga Choster nekat ke ujung tanjung, dengan kondisi Medan yang ekstrim. Tapi "namanya petualangan, harus dicoba", seru Om Pichan. 

View dari sini sungguh bikin betah. Dari sini kita leluasa bisa memandang ke arah Pantai Wailei, ke arah Gunung Labalekan dan juga ke arah Tanjung Naga. View di sekitar Tanjung Konga juga tak kalah indahnya. Mantappp....!! Lelah tergantikan dengan semangat mancing yang menggebu.

Disini juga keberuntungan belum berpihak secara maksimal, tapi tetap kami syukuri karena diberi sambaran-sambaran kecil menggunakan umpan Kelomang yang dibawa oleh Om Pichan, sang bakal calon kepala Dusun. hehehehe

Di spot itu, saya dan Choster mendapatkan sambaran dan ikannya berhasil landed. Ikan berkulit keras, yang dalam bahasa daerah kami disebut ikan Kebeku. Kalo di komunitas Mancing disebut Ikan Pogot. 

"Pokonya Strike dan kita nikmati, Kita bukan nelayan. kita hanya mencari sensasi". Saudara Choster meneguhkan saya yg mulai kelihatan bosan meladeni aktivitas ikan yang malas-malasan. 

Owh ia, saya hampir lupa, ada satu moment dimana ikan sudah hook up  di ujung kailnya Pak SekDes, tapi karena masih menunggu saya menghidupkan kamera supaya direcord, eh malah ikannya terlepas dan kabur. Bukan menyesal malah bertiga ketawa di ujung tanjung itu. 🤭🤭

Bang Pio tak ikut kami ke ujung tanjung. Beliau punya spot rahasia katanya. Dan memang benar hasil yang dia bawa lebih dari kami; yah, tapi dengan ukuran yg tak lebih besar dari empat jari orang dewasa.

Dengan ikan seadanya itulah kami menikmati makan siang di sebuah pondok modern yg sedang dibangun oleh pemerintah, beberapa meter dari Tanjung Konga. Makan dengan nasi? Owh bukan, kami menikmati ikan bakar itu ditemani dengan Jagung Titi. Jagung Titi adalah salah satu makanan lokal daerah kami. 

Kami sangat menikmati itu, tetapi tetap ada ikan yang bisa dibawa pulang untuk istri dan anak di rumah. Walau saya dan Choster mendapatkan ikan dari hasil rasa kesetiakawanan Bang Pio dan Om Pichan. Ingat, kesetiakawanan Sob,... bukan Belas Kasihan. Hahahaha

Trip Mancing kali ini, bikin nagih untuk Pak SekDes. Kami sudah merencanakan untuk segera mengulanginya!! 

Tetap ikuti keseruannya, dan semoga video dokumentasi sederhana ini dapat mengibur sobat semuanya. 

Video perjalanan mancing nya ada di bawah ini !! Dukung dengan Like, Comentar dan yang belum Subscribe jangan lupa untuk Subscribe.

Salam Hormat Kawan !!





Related Posts
Wandy Punang
Senang Belajar Otodidak

Related Posts

2 komentar